Meng(A)lami Alam

***Esai refleksi untuk pemantik diskusi kolaboratis bersama Tales of Belonging from the Last Place on Earth, Silabus Mini: Kisah-Kisah tentang Kemelekatan di Ekosistem Leuser.  “Sesi 2: Kosmologi yang Berakar & Ekologi yang Tersemat”. Rabu, 21 Mei 2025. (i)Alam yang Selaras atau Alam yang Sengkarut “Kearifan lokal” (local wisdom) acap kali menjadi kata ajaib yang digunakanContinue reading “Meng(A)lami Alam”

Geofilosofi: Bagian Pertama

Intermeso                   Sabtu (10/08) kemarin, departemen kami merumuskan titik pijak rumpun keahlian atau disiplin yang sesuai dengan orientasi pengembangan keilmuan dan karier seorang dosen. Tentunya dibersamai dengan sedikit perdebatan di antara kami. Di bidang filsafat pemilihan rumpun pengembangan ilmu tentu tidak semudah dan tidak serumit yang dibayangkan. Sebelumnya, posisi rumpun disiplin keahlian saya ditempatkan diContinue reading “Geofilosofi: Bagian Pertama”

Subjektivitas Xenologis: Alternatif Poshumanisme Rosi Braidotti

Rosi Braidotti yang dikenal sebagai seorang filsuf feminis kontemporer yang memperkenalkan pandangan tentang posthuman (pasca-manusia). Salah satu artikel menarik berjudul Xenological Subjectivity: Rosi Braidotti and Object-Oriented Ontology karya Jordi Vivaldi (2021) ini memberikan penekanan kuat tentang konseptualisasi dimensi subjektivitas dalam konteks Antroposen melalui kacamata pendekatan poshumanisme Braidottian. Vivaldi (2021) menegaskan bahwa subjektivitas Antroposen akan berbedaContinue reading “Subjektivitas Xenologis: Alternatif Poshumanisme Rosi Braidotti”

Mengawali Palingan Geologis dalam Studi Antropologi

\ Menjawab tantangan studi Antroposen dalam perspektif Antropologi, umumnya, melalui pendekatan onto-antropologi dengan basis palingan ontologis atau ontological turn. Beberapa antropolog (Viveiros de Castro, Descola, Latour, Strathern, Ingold, Holbraad) melakukan redefinisi antropologi sebagai ontologi komparatif. Artinya, studi antropologi tidak hanya sekedar membelah pembahasan antara yang ‘kultur’ dengan yang ‘natural’, namun sebaliknya, ontologi yang lebih pluralContinue reading “Mengawali Palingan Geologis dalam Studi Antropologi”

Reviewing Article #3

Encountering the Pluriverse: Looking for Alternatives in Other Worlds Author: Amaya Querejazu (2016) DOI: https://doi.org/10.1590/0034-7329201600207 Querejazu (2016) explains the lack of ontological pluralism in her expertise, in International Relations (IR), which is strongly dominated by Western perspective and Modernism vision. I was curious when I read her journal about the possibility of applied pluriverse inContinue reading “Reviewing Article #3”

#Ulasan Jurnal Antroposen 2

Review Article Journal Article: The Death of Hope? Affirmation in the Anthropocene Author: David Chandler Journal: Globalizations, 695­–706 (2018) DOI: https://doi.org/10.1080/14747731.2018.1534466 David Chandler (2018) mengawali pembahasan artikelnya dengan mengkritik makna hope atau harapan ketika melihat realitas Antroposen. Harapan, hematnya, sering dikaburkan dengan ‘pandangan optimistik’. Secara filosofis, harapan seringkali dilihat sebagai kehendak afektif atas adanya alternatifContinue reading “#Ulasan Jurnal Antroposen 2”

Ulasan Jurnal Antroposen #1

Review Article Journal Article: Epistemological Limitations of Earth System Science to Confront the Anthropocene Crisis Author: Carles Soriano Journal: The Anthropocene Review, 1­­–15 (2020) DOI: https://doi.org/10.1177/2053019620978430 Carles Sariano (2020) menyadari bahwa ESS (Earth System Science / Ilmu Sistem Bumi) menjadi salah satu ilmu yang mulai dilirik publik ilmiah sebagai suatu pendekatan yang dapat menjelaskan pemahamanContinue reading “Ulasan Jurnal Antroposen #1”

Catatan Antroposen #11

The Stratigraphy of Plastics and Their Preservation in Geological Records Reinhold Leinfelder and Juliana Assuncao Ivar do Sul (2019: 147-155) Plastik menjadi salah satu temuan paling memukau bagi umat manusia sepanjang akhir abad ke-20 sampai hari ini. Karakteristik plastik yang ringan, kuat, dan mudah diproduksi menjadi beragam varian yang menjadikannya semakin populer. Plastik mulai diproduksiContinue reading “Catatan Antroposen #11”

Catatan Antroposen #10

Technofossil Stratigraphy Jan Zalasiewicz et al., (2019: 144-147) Pendekatan stratigrafi tradisional telah membantu mendefinisikan suatu skala waktu geologi tertentu selama ini. Zalasiewicz dkk  (2014, 2017) memberikan satu contoh kemungkinkan munculnya tekno-stratigrafi yang dapat digunakan guna menjelaskan bukti stratigrafi pada artefak teknofosil. Teknofosil berbeda dengan jejak fosil pada umumnya di mana sebagai materialnya tidak muncul atauContinue reading “Catatan Antroposen #10”

Catatan Antroposen #9

The Technosphere and Its Relation to the Anthropocene Peter Haff et al., (2019: 138-144) Konsep Teknosfer dianggap memiliki relasi yang inheren dengan Antroposen. Relasi ini terjalin karena munculnya suatu entitas baru yang sebelumnya tidak ada atau diciptakan dari alam, misalnya material plastik. Plastik sebagai artefak manusia meninggalkan jejak fisik yang dapat diinvestigasi melalui teknosfer. TeknosferContinue reading “Catatan Antroposen #9”